Kamis, 24 Januari 2013

Comfuse

Aku selalu yakin dengan kekuatan mimpi dan akupun yakin kalau Tuhan selalu memeluk mimpi-mimpi hamba-Nya. Waktu pertama aku menjadi mahasiswa aku pernah bermimpi untuk menjadi ketua umum di salah satu lembaga kemahasiswaan dan itu tercapai meski pada saat itu aku sebenarnya takut dan merasa belum siap untuk mengembang amanah tersebut. Ketika aku mengikuti pengkaderan di salah satu lembagaku akupun bermimpi ingin pada suatu hari bisa berada di depan sambil membawakan materi dan itupun kini telah pernah bahkan telah sering kualami. Mimpiku pun makin bertambah dari hari ke hari, aku pernah bermimpi ingin menginjakkan kaki di seluruh pulau besar di Indonesia dan itupun kini telah hampir tercapai. 

Aku sebenarnya ingin sekali ke Singgalang atau Merapi dan lebih dari itu aku sebenarnya ingin sekali bertemu dengan seorang sahabatku di sana. Ia pernah bercerita kalau rumahnya diantara dua gunung tersebut, di depannya ada hamparan sawah dan udaranya sangat sejuk. Minggu ini aku sebenarnya bisa mewujudkan mimpi itu andai sahabatku itu pun punya keinginan untuk bertemu, namun diamnya kini membuat aku tak tahu mengartikan semuanya. mungkin belum waktunya memang aku bertemu dengan dia untuk saat ini. Aku pun memutuskan untuk tak berangkat ke Bukit Tinggi atau Padang, aku hanya ingin menikmatui semuanya di Palembang. Aku masih punya mimpi untuk dapat bertemu dengan sahabatku itu di event lain di Universitasnya pada bulan Maret nantinya.

Senin, 14 Januari 2013

Maaf

"Kadang sebuah kesenangan bagi seseorang menjadi awal atau sumber kesedihan bagi orang lain." aku coba mencari sebuah istilah yang cocok dengan diriku, dirimu dan mereka. Aku bukanlah seperti apa yang saya tuliskan di awal tulisan ini. Aku bukanlah tersangka dan kau bukanlah semestinya korban dan mereka bukan pulahlah tumbal dariku. Hanya saja ini terjadi di luar kontrolku, kamu dan mereka. Rasa yang bermain namun nalar menjadi kabur. Ini bukan tentang rasaku, namun rasa mereka, tapi harus kuakui bahwa aku lupa menutup celah yang ada dalam ruang yang entah aku mau namakan apa. Aku akui bahwa persefsi akan lahir bahwa aku adalah orang yang memberi harap dan pengobral janji. Aku tak pernah berjanji pada meraka kok. Hanya saja penyimpangan terhadap rasa yang sulit untuk mereka pungkiri.

Terkhusus untuk sang bintang, penyuka warna hijau dengan lesung pipi kala ia tersenyum aku mau minta maaf atas salahku. Ini sangat berat kuucapkan semoga engkau membaca ini dan ketika kau membacanya kuharap senyummu masih merekah. ^-^

Sabtu, 05 Januari 2013

Terserah

Aku telah melepas semuanya, bagai langit yang menumpahkan hujan ke bumi tanpa pernah meminta air itu kembali padanya. Aku rombak semua pemikiran dan idealismeku tentang perasaaan yang selama ini kupertahankan. Namun, apakah itu berarti bagimu? kau mungkin menganggapnya sebagai usahaku untuk memperbaiki namaku yang telah buram di matamu.Ah, terserah! Ku sudah tak peduli dengan semua persefsi yang akan lahir. Aku sudah tak ingin membuat kesalahan yang sama, yah sama seperti yang pernah aku perbuat padamu "Gadis Lesung Pipi" beberapa waktu yang lalu.

Sayang kini tak hanya menjadi penghias bibir ataukah hanya sebagai petanda. Ia kini telah menemukan kehakikiannya. Aku telah menemukan kebahagian menyayangimu tanpa ingin membentukmu menjadi apa yang kuingin, menjadikanmu wanita yang anggun seperti yang selalu kuinginkan. Sekarang aku telah mendapati dirimu adalah sebuah penyempurna bagiku makhluk yang tak sempurna dan menjadi paripurna karenamu. Apakah engkau tahu atau tidak perasaan ini, aku tak lagi peduli. Aku hanya ingin mencitaimu saat ini, nanti, dan selamanya. 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...