Minggu, 25 Agustus 2013

Fase Rasa yang Berulang

Fase itu pun kembali berulang layaknya sebuah siklus yang pernah saya ungkapkan pada tulisanku sebelum ini. Sebenarnya bukanlah sebuah fase pengkhianatan hanya sebatas fase pengikatan kembali dan kemudian melepas tanpa hati. Secara kasar dia,mereka dan kamu mungkin akan melihatnya seperti itu. Aku kan sekarang menjadi tokoh antagonis dan kalian menjadi tokoh protagonisnya. Aku adalah sutradara dari semua ini, aku selalu memberi tekanan dan mengatur semua siklus dalam cerita ini. Plot dari cerita ini adalah rekaan dari kemauan dan hasratku. Begitu kan yang kalian pikir tentang semua ini? Aku salah dan kalian benar.

sumber gambar


Kata salah benar pun kini menjadi sangat rabun bagiku. Aku pernah menanyakannya padanya "Siapa sih yang sebenarnya salah, aku atau kamu?" Katanya mengapa harus membahas salah dan benar? bukan itu yang kita cari saat ini, terus bagaimana mungkin aku harus meminta maaf atau memberi maaf saat aku tak tahu siapa dan apa yang salah? Ataukah maaf hanya sebatas pelengkap dan pemanis ucapan saja kala simpul hampir saja putus?

Kini semuanya sudah jelas, dan semuanya telah berakhir. Saat aku mulai yakin padanya dia kembali memberikanku keraguan. Baginya mungkin itu bukanlah hal yang substansial tapi bagiku itu adalah hal yang sangat penting. Aku merubah mimik dan caraku berkata namun ia menganggapnya hanya sebagai lelucon. Yah sudahlah kita memang tak cocok dan kitapun harus saling melepas. Jalani hidupmu dan aku jalani hidupku, jangan datang padaku sekalipun hanya seperti hembusan angin.

"Dia adalah Dh*s* yang pernah memberiku yakin namun kembali melahirkan ragu saat keyakinanku padanya telah memuncak. Aku ucapkan terima kasih atas kejujuranmu memberiku keraguan sehingga aku akhirnya bisa melepasmu dan tahu bahwa aku telah kehilangan orang yang sebenarnya tak pernah mencintaiku "

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...