Selasa, 26 Februari 2013

Di Pertigaan Jalan

"Bukan kau yang salah karena telah menyakiti tapi aku yang salah karena telah mencintaimu" tiba-tiba saja potongan kata-kata itu membuat mataku berhenti sejenak untuk membaca postingan-postingan di dinding akun Facebookku. Kata yang cukup sederhana dan sangat ringan namun punya sejuta makna dibalik ringannya kata itu. Aku memang tak pernah sadar telah terjatuh dalam sebuah labirin rasa yang awal dan akhirnya tak pernah aku tahu. Aku tak pernah tahu awal aku masuk dalam labirin itu dan sekarang aku tak tahu arah mana yang akan aku pilih tuk keluar...

Senin, 25 Februari 2013

Pagi Ini

Pagi ini matahari begitu angkuh tuk menampakkan wajahnya di depanku, hanya biasnya yang dengan santainya menerobos masuk ke dalam kamarku dari celah-celah jendela yang tidak tertutup rapat. Bias yang tak hanya mengobrak-abrik seluruh sisi gelap di ruang sempit tempat aku bernostalgia dengan kenangan-kenagan yang baru kemarin "aku dan kamu" rangkai, tapi juga mampu menembus serabut-serabut saraf kecil dan aliran darah di kelopak mata yang masih enggan untuk terbuka. "Ah, masih terlalu pagi" pikirku, toh hari ini aku enggan beranjak dari pembaringanku....

Kamis, 21 Februari 2013

Mooi dan Hujan

Alunan lembut lagu-lagu lawas kini menemaniku siang ini, tak ada yang istimewa sih dari semua itu. Hanya sekadar pengusik rasa kebosananku sendiri di ruangan yang cukup lapang ini. Ruangan sekitar 7x4 meter dengan pencahayaan dan pendingin ruangan yang terbilang cukup bagus. Lagu-lagu itu mengalun dengan bebasnya dari Black Berry warna putih di sebelahku, hingga tiba pada satu lagu yang membuatku mengingat sebuah nama dan membangkitkan kenanganku beberapa waktu yang lalu "Mooi". Lagu Ethiopia "Hujan" yang ternyata mampu menembus alam bawa sadarku...

Rabu, 13 Februari 2013

Bintang Penginspiras

Hilang dalam keberadaan adalah kata yang pantas untuk kusematkan pada diriku saat ini. Hati, pikiran, dan Jasad memang masih ada, namun hal lain yang tersirat dari semuanya seakan berada pada ruang keabsuran tanpa batas. Abjad-abjad yang dulunya setia menari bersama jemariku kini tertahan dan terbelenggu bersama kekosongan rasa dalam benakku. Aku pernah bercerita tentang rindu, sayang, benci, dan semua tentangmu. Aku bercerita dengan morf-morf yang membentuk sebuah makna. Aku pun pernah bercerita tentang rintik hujan, asterima, rasi bintang,...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...