Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 24 Agustus 2012

Masa

Sumber
Semburat jingga menghantam asa
pekat berlalu tanpa menuai mimpi
pagi datang menjemput harap
siang berlalu tanpa hasil

Berharap pagi masih menjemput
namun masa takkan berulang
Perih!
Sesal!
Malu!

Aku akan tetap mengejar mimpi walau masa tak lagi berpihak!


"Ayah Terima kasih telah menyadarkanku akan kebodohanku"

Senin, 18 Juni 2012

Tentang Dua April


Untuk sebuah nama yang lahir di awal April
ketahuilah, Aku sedih kala mendengar kau terbaring 15 hari
 melebihi sedihnya para kaum Katolik
kala Paus Yohanes Paulus dipanggil oleh tuhannya

Untuk sebuah nama yang lahir di awal April
Ketahuilah, Aku kagum padamu melebihi kagumku pada Hans Christian Andersen
 Pada revolusi Hari Membaca Anak Sedunianya

Untuk sebuah nama yang lahir di awal April
ketahuilah, Aku kagum padamu melebihi kagumku pada Jerman
 yang tetap kukuh melawan
meski Inggris, Francis dan Amerika bersekutu

Untuk sebuah nama yang lahir di awal April, 
Ketahuilah aku kagum padamu melebihi kagumku pada Argentina 
yang telah merebut Pulau Malvinas dari Inggris
yang telah mengklaimnya

Untuk sebuah nama yang lahir di awal April
ketahuilah, Aku bahagia telah menemukanmu melebihi bahagianya Ponce De Leon
kala menemukan Florida dalam pelayarannya

_Aku bahagia telah menemukan ilalang di tengah padang mawar_



Kamis, 14 Juni 2012

Topeng

Senyum merekah semerbak antara senyum
bahagia terlihat dari lengkungan bibir dan alunan bahak
hati ingin ikut tersenyum atau sebaliknya
"bingungku dalam labirin pikirku"

menodong bibir pelangi dengan topeng kepalsuan
berpura dalam gelak bahak
mengaku nikmat diantara perih
menikmati sakit dalam gelak bahak

Topeng hitam melengkung ke bawah
meliuk hampa dalam cerita dusta
dusta yang kubuat sendiri bak drama
berpaling pongah pada nikmat utopis

Mencari ujung labirin drama dusta
tersesat tanpa sebuah orbit tentu
kembali menyisir hilir labirin
berharap keluar dengan senyum renyah

_Speechless and no coment for this_




Imaji Realis


Menatap asa lewat jendela
meratap sesal akan takjubmu
jangan kau coba cabik isi ronggaku
kan kau temukan sosokmu disana

Di pekat rindu aku menanti
mencoba mahfum atas lirihmu
serak laut memanggil rindu
yakin hati menembus horisonmu

Rongga imaji berubah realis
mendapat angguk dari dua penguasa
ragu berganti yakin
menanti sosokmu di kota tua

Empat puluh hari tepat hari ini
menanti engkau dalam batas realis
cepatlah berdiri dari pembaringanmu
bersama menatap asa lewat jendela

_empat puluh hari berada dalam alam imaji_


Rahasia Hati


Desiran darah beradu pacu
Menghembus nafas dari rongga
bercucur peluh dari jidat
mencoba tak jaim atas semuanya
mencoba jujur atas rahasia kenyataan

Getar bibir memulai kata
Jawab atas semua tanya mereka
Sosok rahasia yang bersenandung dalam hati
Tak peduli di mana muaranya

Getar bibir memandu rasa
malu dan ragu beradu dalam pekat
hati tertata menatap kerlip
mengalunkan melodi jujur pada rindu

Malu dan ragu beradu pacu
melawan getar bibir memulai kata
kata terlontar untuk sebuah rahasia
tak peduli dimana muaranya

Malu dan ragu hilanglah sudah
getar bibir merangkai kata
tersebutlah sosokmu dalam rahasia
rahasia pun tinggal rahasia

_Puisi untuk kejujuranku di Popsa malam itu, biarlah ia tetap menjadi rahasia bagi sebagian sosok_


Sumber Gambar : http://2.bp.blogspot.com/_Y99qBWVYa2g/TUn-3jOCqQI/AAAAAAAAAAM/lw-pfBnJvso/s1600/Kejujuran-hati-puisiku.jpg

Selasa, 05 Juni 2012

Untuk Sky Watcher

Hitam tak selalau bermakna gelap
terang tak selalu berarti elok
hitam adalah kedalaman meyelami makna
dan dalam terang aku tak dapat menikmati indahmu

Setiap kerlipan memberi arti
arti bahwa ia masih ada
redup pun memberi arti

arti bahwa ia akan kembali terang

Bersinarlah kembali dalam redupmu sekarang

lentera musim akan membawamu pada ilalang
bintang, krupuk, ilalang, dan hujan menunggu hadirmu
kau tak akan terang tanpa pernah redup

Sabtu, 2 Juni 2012
23.48 Wita

Aku masih sempat mendengar suaramu
masih sempat membaca pesan singkatmu
suara yang memang agak berbeda
sayu

Rabu, 6 Juni 2012
05.38

Kuharap pada hari itu kau telah sadar
Kau kan suka Sky Watching
Kuharap kau dapat melihat Transit Venus subuh itu
kalaupun kau tak mam[u untuk itu
kuharap kita dapat melihatnya di angka 2117

_Doa untuk seorang Sky Watcher_





Minggu, 03 Juni 2012

Cahaya Hati


Berpendar pudar dalam cahaya
karam dan hilang dalam palung maya
tersesat dalam labirin rasa
menerawang menembus dimensi masa

Engkau tak hilang dan tak pula lenyap
engkau hanya bermimpi dalam lelap
titik nadirmu takkan membuatmu kalap
Tetap menjadi Cirius sekalipun dalam gelap

Aku yakin akan tegarmu
tak perlu penjelasan dari bibirmu
cukup dengan kedewasaanmu

Kau bukan Orion dalam Bimasakti
Redup dan seakan mati
Kau adalah Cirius dalam pasti
Tetaplah bercahaya memberi cahaya hati

_Untuk sebuah bintang dalam diamnya_




Sabtu, 02 Juni 2012

Juni Tanpa Elegi

Sumber google
Hari itu entah angin apa
badai dan petir memang ada, tapi aku yakin bukan itu alasanmu
kau bertanya padaku di malam itu
kau bertanya tak seperti biasanya
kau bertanya tanpa sesungging senyum

Aku merasakan sebuah getaran dengan amplitudo lembut
menggetarkan senar harpa di dada
pertanyaan singkat penuh makna
"Kamu percaya jodoh di tangan Tuhan?"
pertanyaan itu terlontar bak sebuah peluru
sekejap, namun mampu menembus ruang tanpa dimensi

Saat itu aku tak tahu
apakah ini adalah langkah menuju sebuah kepastian
ataukah sebuah keraguan dalam melangkah
entah apa yang menggerakkan
aku mencoba meyakinkanmu
"Bermimpilah karena Tuhan akan membimbing kita menuju mimpi itu"
setidaknya itu pesan yang ingin kusampaikan padamu

Juni adalah bulan ketika aku harus mengubur masa laluku
masa lalu yang pernah memberikan goresan di diary
goresan yang kutulis dengan kehampaan
goresan yang tetap ada namun tak bermakna lagi
kau telah membuka lembaran baru di diary itu di awal Juni
kuharap tak akan kau tutup seperti layaknya cahaya bintang 
yang meski telah mati tapi tetap bersinar dan memberi sinar
tetaplah memberi warna, sinar, dan cerita.

_untuk sebuah nama yang tetap menjadi rahasia bagi mereka_




Jumat, 25 Mei 2012

Bintang dan Laut

Venus hari ini redup
Begitupun dengan Mars 
Bahkan Cirius sekalipun
Tak ada cahaya

Sementara ia redup, laut masih terdiam
menunggu, menunggu dan menunggu
Laut tak berhenti menunggu, memanggil dan memberi pesan lewat bintang yang jatuh
Laut  tak peduli panggilan dan pesan itu sampai atau tidak
Laut menginginkan Mars dan Venus menampakkan jingganya lagi
Jingga yang tak hanya sekadar jingga

Bintang, aku ingin kau bersinar lagi
Tak ada lagi kata "maf" atau mungkin "maaf" yang kau sampaikan lewat pesan biner
Bintang tak salah jika ia redup dan membuat laut yang merindukannya kering
Ia tak salah dan kaupun tak salah
Tapi mengapa mesti hadir kata itu

Laut pu mungkin tak salah jika ia berteriak
Ia mungkin merasa hanya dengan berteriak bintang dapat yakin
Lautmenginginkan bintang yakin untuk berlabuh di palungnya
Berlabuh? Yah, berlabuh!
Laut ingin bintang tenang dalam pelukan ombak
Tenang berlabuh di palung terdalam

Tentang bintang dan Danbo yang hari ini menampakkan lengkungan pelangi di bibirnya







Minggu, 20 Mei 2012

Hadir dalam Hati

Hari ini aku berpikir tentang adanya cinta di sepotong pagi yang enggan tuk beranjak
Akankah hadir siang tanpa matahari?
dan akankah hadir bintang tanpa gelap?
Pagi dikatakan ada karena matahari
malampun ada karena gelap
tapi kuingin engkau hadir bukan hanya di keduanya
kuingin kau hadir dalam hati
hati tak pernah merasakan dinginnya pagi ataupun gelapnya malam
tapi hati selalu merasakan sejuk dan hangatnya kasih sayang
_Ku ingin kau hadir nyata dan tak nyata_

Senin, 05 September 2011

Rinduku Bukan Rindumu

Denyut imajiku membentang jauh mengawang-ngawang menyusul kerlipan matamu yang kian lama kian menjauh
mata sayuku kian lama kian tak mampu tuk menyusul ilusi dirimu
tertundukku dan bergelayut dalam benakku "pantaskah aku untukmu?"
Tuhan apakah dia adalah Rose untuk Jack seperti aku

Ada secercah rindu yang hadir tak tahu datangnya dari mana
lembayun senjamu kini makin jauh masuk ke dalam relung hatiku
lembayung itu semakin lama semakin membuat buram tudung kesedihan yang telah kau buat sebelumnya.
masih pantaskah aku merindumu sedang kau tak merinduku

Embun tak lagi turun malam ini, bahklan subuh ini
tapi ku dapat merasakan kesegaran embun itu
ronah warna pelangi tak lagi tercipta oleh bias mentari dan derai hujan
tapi kudapat melihat lengkungan manis penuh warna di bibirmu
apakah imajiku sudah terlalu jauh mengawang hingga menembus batas ruang dan waktu?
ataukah ini hanya sebatas khayal yang sudah tak menjadi mimpi lagi dan hanya menjadi angan belaka yang semakin jauh dari kenyataan.

Entah apa yang kurasa, kutak mampu menafsirkannya
kutak mampu menafsirkan rasa ini kala hembusan angin menyampaikan sebuah pesan darimu
"Tunggu aku di persimpangan itu!"
haruskah aku menunggumu? haruskah aku berada dalam kesendirianku hingga kau datang kembali padaku?
dalam batas sadar, aku telah dengan leluasa memilikimu dalam lumpur imajiku
ataukah ku hanya dapat memilikimu dalam alam imaji sedang dalam alam nyata kau adalah miliknya?

Aku telah bergelut dengan realitas yang sesungguhnya kaupun tak mampu tuk menyelesaikannya
tapi kan ku biarkan ia tumbuh, berbunga dan berbuah
dan kan kusemai sendiri jika kau tak datang kala bijinya telah dapat disemai

Mengapa?
kujawab tak apa
biarlah ku sendiri menuai rindu ini, menuai kasih ini dan menyemai cinta ini
hingga akhirnya bunga yang dulunya indah gugur di mataku yang sembab
tapi bukan karena air mata

Puisi ini terlahir untuk seorang wanita yang telah membawaku pada situasi sulit yang saya yakin ia pun tak mampu menyelesaikan intrik tersebut

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...