![]() |
Tetaplah Jadi Bintang dan Biarkan Aku Tetap Mengagumimu |
Aku suka caramu tersenyum padaku ketika aku menjadi diriku, tapi kadang aku alfa kapan aku menjadi diriku dan kapan aku menjadi orang lain. Aku selalu saja menemukan cara membuatmu berada pada sebuah pilihan. Ah, pikirku menantang! Aku terlalu ego untuk itu. Aku seakan mengatur Tuhan dengan takdirnya. Aku seakan memaksakan bumi untuk berputar melawan arah rotasinya atau mungkin menantang angin malam untuk menjadi angin laut. Aku memang egois ketika berhadapan denganmu, mungkin karena keterbatasanku untuk pantas bagimu hingga aku harus memilih memaksakan hati dan dan pikirku agar aku terlihat seimbang. Ah, itu apologiku saja barangkali! Bukankah aku sudah terlalu lihai untuk menyakiti tanpa pernah berpikir orang yang aku sakiti. Bukankah aku adalah manusia berhati dingin yang tak tahu arti kehangatan kasih sayang. Aku mungkin memegang satu sisi kontradiktif dunia namun tak bisa melihat satu sisi lainnya bahkan untuk merasakannya aku tak bisa.
Ini semua memang salah, gila, dan sangat tidak logis. Bukankah hati sama seperti tanah. Mengapa harus tanah? Logikanlah hati sebagai tanah dan paku sebagai pencipta sakitnya. Aku pernah menancapkan paku di tanahmu. Satu kali, dua kali, tiga kali, pasti lebih dari itu hingga aku tak dapat lagi menghitungnya. Aku kan manusia berhati dingin yang tak tahu tentang arti hangatnya kasih sayang. Aku terlalu naif menganggap bahwa ketika aku mencabut paku-paku itu maka tanah itu akan seperti sedia kala. Tidak kan, tanah itu berlubang dan retak. Tanah saja akan retak meski pakunya telah tercabut, bagaimana mungkin hatimu akan seperti sedia kala untuk legowo menerima setiap salah yang pernah kucipta. Bukankah aku terlalu arogan untuk itu. Aku ingin menutup tulisanku ini dengan kata yang sangat engaku suka menurutku "Bintang".
"Tetaplah menjadi bintang dan akupun akan tetap menjadi laut, Laut selalu saja mengagumi bintang. Tapi apakah laut ingin memilki bintang dan menyelipkannya dalam palungnya. Iya, itu dulu. Sekarang laut tahu bahwa bintang tak pantas untuk di palungnya, Bintang terlalu rendah untuk berada di dasar laut. Biarlah bintang tetap berada di langit dan biarkan pula laut untuk tetap dapat mengaguminya"
0 komentar:
Posting Komentar