Artikel



Ada dua aliran besar dalam dunia penelitian sosial yaitu, penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Kedua aliran ini selalu menjadi bahan perdebatan dalam diskusi-diskusi di kelas maupun dalam dunia organisasi penelitian. Bagi peneliti yang menggunakan metode penelitian kuantitatif timbul anggapan bahwa penelitian yang paling benar adalah penelitian yang menggunakan statistik dan angka-angka dalam menganalisis data yang telah diperoleh. Hal tersebut kemudia ditentang oleh pemuja penelitian kualitatif dengan dasar bahwa dalam penelitian sosial, yang menjadi objek penelitian adalah manusia yang sifat dan karakternya cenderung berubah-rubah sehingga tak mungkin diungkap dengan angka-angka, sehingga perlu pendeskripsian secara jelas.
Ada perbedaan mendasar antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Perbedaan tersebut bias dilihat dari segi struktur penulisannya, metode penelitian maupun tujuan dari penelitian kedua genre penelitian tersebut. Berdasarkan struktur penulisan contohnya dalam penelitian kualitatif tidak terdapat hipotesis sedangkan dalam penelitian kuantitatif ada, hal tersebut karena objek dari penelitian kualitatif adalah kondisi sosial yang cenderung berubah-rubah. Sedangkan pada tujuan penelitian, penelitian kualitatif lebih mengutamakan esensi dari fenomena atau kejadian yang diteliti, sedangkan kualitatif lebih mengutamakan frekuensi atau kuantitas dari objek penelitian. Selain itu hasil dari penelitian kualitatif lebih menekankan pada pengembangan dan penemuan teori-teori baru sedangkan penelitian kuantitatif lebih kepada membuktikan sebuah teori tau menguatkan teori yang telah ada. Untuk memahami lebih lanjut mengenai penelitian kualitatif, maka perlu dipahami terlebih dahulu pengertian penelitian kualitatif dari para ahli sebagai berikut:
Ada beberapa pengertian penelitain kualitatif dari para ahli dan dari berbagi persfektif, diantaranya yaitu:
1.      Menurut Strauss dan Corbin (1997: 11-13), yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran)
2.      Bogdan dan Taylor (1992: 21-22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yng menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.
3.      Judith Preissle  berpendapat bahwa“Qualitative research is a loosely defined category of research designs or models, all of which elicit verbal, visual, tactile, olfactory, and gustatory data in the form of descriptive narratives like field notes, recordings, or other transcriptions from audio- and videotapes and other written records and pictures or films.”
Dari berbagi pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang mengarah ke pengembangan sebuah teori atau bahakan penciptaan sebuah teori dan menganalisis sebuah permasalahah dengan peneliti sebagai alat penelitiannya. Maksud peneliti sebagai alat penelitian yaitu Peneliti harus mampu mengungkap gejala sosial di lapangan dengan mengerahkan segenap fungsi inderawinya. Dengan demikian, peneliti harus dapat diterima oleh responden dan lingkungannya agar mampu mengungkap data yang tersembunyi melalui bahasa tutur, bahasa tubuh, perilaku maupun ungkapan-ungkapan yang berkembang dalam dunia dan lingkungan responden.

Sumber Bacaan:



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...