Senin, 06 Januari 2014

Arti Hadir

Kadang seseorang perlu menghilang sejenak, bukan karena ia menyerah tapi karena adanya serasa tak dihargai. Bukankah rasa rindu hadir bukan kepada orang yang selalu ada, tetapi pada orang yang pernah selalu ada namun kini tiada. Saya tak pernah berharap kalau aku akan dirindukan, tapi cukup kau anggap aku ada di antara ribuan orang yang memberimu rasa. Cukup itu saja!



"Menjenuhkan", mungkin itulah persfektifmu bagiku, iya aku memang tak seromantis para ribuan "Romeo" yang mengejarmu diluar sana. Aku hanya menawarkan "Ada" pada dirimu. Aku bahkan tak pernah mengatakan kata "Cinta dan Sayang" padamu, bukan karena aku tak bisa. Hanya saja aku menyimpan kata itu untukmu di saat aku sudah pantas untuk mengucapkannya padamu. Mungkin terlihat "Cemen, penakut atau Jaim", yah anggaplah itu sebagai caraku untuk mencintaimu. 

Kau Istimewa, maka aku pun harus mencintaimu dengan istimewa. Iya, kau cukup istimewa, bahkan sangat istimewa bagiku. Mungkin kau berpikiran bahwa aku menganggapmu istimewa karena kau cantik. Tidak! Banyak yang jauh lebih cantik dari kamu kok. Tahu tidak arti istimewa bagiku? Rasa nyaman? Iya, rasa nyaman. Aku merasa nyaman jika melihatmu. Rasa tenang? iya aku tenang jika berada di sampingmu. Itu saja, cukup itu saja. 

Aku sudah cukup berdialog pada diriku tentang arti dirimu bagiku dan arti diriku bagimu. Dan, kucukupkan tulisan ini tanpa tokoh lazimnya cerita-cerita narasi  elegi lainnya, karena kuingin kau akan mengerti dan memeberi nama pada tokoh "Aku dan Kau" dalam cerita elegi ini.

"Rasa rindu hadir bukan kepada orang yang selalu ada,
 tetapi pada orang yang pernah selalu ada namun kini tiada"

3 komentar:

Tulisan kena banget. Jadi berasa ikutan galaunya. XO

Reply Comment

Tulisan di blog ini ngangenin.
8 bulan yg lalu saya Berkunjung iseng baca ttg Andromeda. Hari Ini saya kangen sama postingan pd blog ini, untung hafal namanya :3

Reply Comment
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...