Selasa, 11 Februari 2014

Secret Admirer

Plin-plan, mungkin itulah aku jika diperhadapakan dengan perasaan apalagi jika itu tentangmu. Aku pernah berniat untuk mengacuhkanmu dan menghilang untuk beberapa saat, namun hati tanpa ada kontrol dari nalar berkata lain, "Kamu tak bisa, karena kamu sayang sama dia" katanya. Andai dada punya pintu dan jendela aku sangat ingin mengintip atau bahkan mengajak hatiku untuk sedikit berdiskusi, mengapa ia selalu menjadi penghalang ketika aku mencoba untuk menghilang sejenak dari  "Dia" bahkan sejenak saja itu sudah cukup.  Aku hanya ingin tahu apakah kamu akan mencariku? apakah kamu akan keluar melihat bintang di langit yang terhalang awan? ataukah kamu akan mendengarkan rintik hujan yang jatuh sama seperti kesukaanku?



Akupun kini semakin menjadi sangat parah dan kamu boleh memakiku dengan "laki-laki penakut" karena aku sekarang mencintaimu dibalik tameng kata "sahabat". "Geli", menurutku pun seperti itu, bahakan sangat menggelikan. Hatiku berontak untuk mengatakan bahwa "Aku sebenarnya mencintaimu lebih dari seorang sahabat, dan bahkan aku menjamin bahwa tak ada yang  mencintaimu melebihi caraku mencintaimu", namun nalarku pun berontak "Apakah kau siap kehilangan ketika kau ditinggalkan setelah ditolak?". Ah...!!! Aku tak siap untuk itu, aku hanya ingin setiap saat melihatmu tersenyum dengan kejutan-kejutan kecil yang saya berikan. Kuharap setelah ini aku akan menjadi seorang pemberani yang bisa bersamamu atau pergi darimu.


0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...