Jumat, 24 Mei 2013

Pertemuan Terakhir? #maybe

Pagi masih saja selalu menyajikan kicau burung yang tak pernah alfa untuk singgah di ranting-ranting pohon jambu air yang buahnya telah kemerahan. Aku pun hanya sekilas memandang mereka, ada semacam kebahagiaan dibalik siul merdu yang mereka cipta. Langit pun sudah tak seperti beberapa tahun terakhir, aku masih saja menemukan rintik di pertengahan tahun. Adakah seseorang yang gundah hingga Tuhan menurunkan hujannya di pertengahan tahun, memberinya waktu untuk menangis sejadi-jadinya di tengah derasnya hujan? "Entahlah", kau adalah perempuan pembenci hujan, aku tahu itu dari almanak yang telah kususun sangat rapi tentangmu pada sebuah catatan kecil di dunia tak nyata. Aku akan membiarkan kita berada pada sebuah dimensi dimana kau dan aku akan menerjemahkan rasa, menulusuri denyut nadi dan jantung masing -masing dan bersama mebuka tudung rahasia yang selama ini aku dan kamu simpan dengan baik-baik.

Aku tak bermaksud mengajakmu untuk menelusuri kenangan yang pernah kita rangkai, aku  hanya ingin mengajakmu bermain di alam khayal yang masih saja terlalu indah untuk sebuah alam nyata. Aku ingin mengajakmu menulusuri sepoi angin pantai, semburat jingga matahari terbenam, atau hanya sekdar menimkmati sepotong bulan sabit.Membiarkan mereka bermain dengan inginnya dan kita pun seakan acuh dengan tatapan kita pada mereka, bukankah mereka memang diciptakan untuk dinikmati. Sikap apatisku bangkit menerobos tubuhku yang lemah dan berubah menjadi sebuah pragmatisme semu. Pragmatisme yang lahir karena obsesi tinggi akan hadirmu pada sebuah rekaman senja di sebuah bangku tua menghadap laut.

Pernah pula kita menikmati sebuah drama yang kau sebut "Studio 31", filmnya pun bisa kita hendaki sesuai dengan keinginan kita. Saat itu kita menonton sebuah film Bolywood. Dinding rumah dalam sekejap kita sulap menjadi layar pemantul cahaya dari proyektor. Kita pun menikmati setiap dialog, adegan dan konflik yang mengalir begitu saja, sesekali pula aku menikmati wajahmu yang dengan sangat serius menikmati dinding tembok yang kini sudah berubah menjadi layar. Kita juga tak lupa menikmati cemilan berat yang beda antara kau da aku, aku menikmati cemilan dengan cokelat di tengahnya dan kau lebih memilih martabak. Aku jadi ingat gara-gara cemilan cokelat itu, akupun kau anggap belum sepenuhnya menegrti tentang dirimu. yah aku faham kalau kamu tak suka dengan cokelat, tapi sungguh waktu itu aku betul-betul lupa kalau makanan itu isinya adalah cokelat. Sesaat setelah itu saat aku sebenarnya telah ingin beranjak untuk kembali, hujan seakan memberi isyarat untukku agar masih tetap tinggal bersamamu. malam pun semakin larut, Drama yang kita putarpun telah selesai. kita mengganti filmnya dengan sebuah film komedi tempo dulu, sebuah komedi favoritmu dan favoritku. kita pun kembali seperti aktivitas dua jam sebelumnya, dan entah sejak kapan kau telah melayang dalam alam mimpimu. Aku membereskan semuanya dan memabngunkanmu setelahnya. 

Hatiku sebenarnya bergemuruh tentang kalimat yang terucap dari bibirku di saat kau sedang menikmati sepiring nasi goreng merah. Aku ingin kembali mengucapkan kalimat itu, namun aku berpikir aku telah membuatmu tidak mood untuk menghabiskan nasi goreng yang biasanya kau sangat doyan, apakah aku harus mengulang kata yang membuatmu sesak itu? Aku menerka sendiri dalam pikirku dan memberikan sebuah konklusi dari semua kata balasan yang kau berikan atas semua permintaan yang telah kuberi. "Mungkin ini adalah terakhir kalinya kita bertemu". Sebuah kata yang terlontar dari bibirku yang merupakan hasil konklusi dari semua jawaban yang kau beri. Aku tak mau berada dalam kepura-puraan dan akupun tak mau selamanya berada pada sebuah kepalsuan dan ketakpastian.  Setelah itu aku pun berada pada sebuah hentakan gelombang besar yang akhirnya aku pun tak tahu dan aku tak pernah tahu tentangmu.


#Adakah kesempatan keempat jika kesempatan ketiga telah kau tutup?



2 komentar:

wah, makasih buat tulisannya... :)
ditunggu posting berikutnya...

Reply Comment
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...