Kali ini aku akan bercerita tentang pengalamanku hari ini. aku sebenarnya bingung dalam menentukan topik hari ini, saya ingin bercerita tentang hati, cat, rumah, hujan bahkan Rektor. Tapi daripada pusing dan tak ada solusi serta gak buat apa-apa mending aku mix aja ceritanya sampai mengalir sesuai apa adanya.
Memulai cerita ini aku mulai saja dengan awal aku membuka mata pagi ini. Pagi ini aku tersentak kaget, maklum tidur saya tak sempurna. Yah, seperti kebiasaan burukku saat nonton, selalu saja tertidur. Kemarin malam aku nonton filmnya Hugo setelah sebelumnya menggalau dengan cerita-cerita cinta yang tercampur aduk bagai sebuah hidangan gado-gado. Untung saja ditengah kegalauan malam itu terselip rasa capek setelah seharian mengecat our dream home, sehingga akupun dapat tidur dengan pulasnya. Andai mungkin aku tak capek, saya yakin penyakit insomniaku pasti akan kumat lagi. Ah, tapi sudahlah, gak usah mengandai-andai sesuatu yang tak terjadi. lanjut cerita, selesai sholat Subuh aku lanjutin bersih-bersih dan mengecat. Yah, pekerjaan kemarin yang tak sepat terselesaikan.
Aku merasa aneh melihat kombinasi warna cat dalam rumah yang terasa ganjil, warna coklat pudar atau lebih keren mereka sebut warna krem, campur warna biru agak putih, warna ungu dan biru langit tak lupa menghiasi kombinasi warna ala pelangi tersebut. Tak apalah, kan ini hasil vooting dari tean-teman aku. Eh, sebelumnya saya lupa request salah satu teman aku yang mau warna orange untuk dapur. Aneh kan?
Capek ngecat, ngepel,menyapu dan bersih-bersih yang lain dan tentunya masak, lanjut ke rektorat. Di rektorat, sama seperti biasanya ketika seoarang mahasiswa ingin bertemu dengan pimpinannya yah harus nunggu. Nunggu lagi, nunggu lagi, untung aja waktu itu ada teman aku yang kebetulan juga lagi nunggu. Aku ajakin saja ngobrol, tapi tak lama ia dipanggil masuk. Pas aku mau masuk, aku urungkan niatku aku kan bukan anak BEM. Aku kembali ke ruang tunggu, gak lama mnunggu keluarlah teman-teman aku. Aku mau masuk tapi gak diizinkan sama penjaga atau lebih kerennya mungkin PR V #hahaha. Yah udahlah, aku ngalah deh, aku kembali nunggu. Sambil nuunggu aku melihat teman-teman aku sementara bercerita dan tersenyum nyinyir kepadaku, seolah ngeremehin aku karena gak bisa masuk berteu dengan Rektor. Tersinggung sih tersinggung, tapi mau diapa? Yah harus nunggu.
Alhamdulilllah akhirnya bapak rektorpun keluar, eh syukurnya lagi bapak menyapa aku dan bertanya "Kapan datang? Ada yang bisa saya bantu? Kenapa tidak masuk ke ruangan?" sentak hati yang hampir kacau tadi kembali cerah, senyumpun tersungging lagi. tapi sebaliknya terjadi pada teman-teman aku dan bapak yang tadi melarang saya untuk masuk. Kaget juga sih, kok bapak mau ngobrol dengan saya sambil bergandengan tangan lagi dari rungan bapak sampai depan pintu mobil bapak. Senyumpun tersungging karena bapak merespon baik hal yang saya ingin sampaikan kepada bapak.
Akupun memutuskan untuk kembali, ah sial banget ditengah perjalanan saya terjebak hujan. Yah terpaksa deh harus singgah bernaung. Kebetulan aku kehujanan di depan warung coto daeng, yah tak apalah lagian aku juga lumayan lapar. Makan dulu lah ntar sakit maagnya kambuh. Alhamdulillah hari ini lumayan lancar, semoga besok juga begitu.
Hari ini gak ada yang terlalu istimewa dan hanya sekadar menuliskan diaryku hari ini.
0 komentar:
Posting Komentar