Selasa, 25 Desember 2012

Sepertinya Apologi

Maaf masih sangat susah terucap dariku. Kau mungkin akan berpikir bahwa aku adalah orang yang tak tahu kesalahan dan tak tahu bagaimana caranya menghargai perasaan. Aku tahu sesalmu tak seberat kesalmu padaku dengan tulisan-tulisan yang penuh keabsurdan tersebut. Aku ingin menjelaskannya, tapi kurasa itu akan percuma, toh kau mungkin akan berpikir bahwa itu hanyalah sebuah apologi belaka. Yah, sudahlah multiinterpretasi dari itu semua kini menjadi pembatas diantara kita, namun aku salut padamu yang dalam pedih masih ingin membuka komunikasi denganku yang mungkin saat ini menjadi hitam dalam putihmu. Sebuah pertentangan kembali lahir dalam benakku saat ini, antara memberimu pengertian dengan membiarkanmu dalam kesalahpahaman ini.

Kupilih tuk menjelaskannnya dengan tak lansung padamu, entah kau baca atau tidak tulisan ini, namun aku ingin mengatakan bahwa kata "Sayang" bagiku bukanlah sebuah representasi dari sebuah perasaan. Itu hanya lah menjadi sebutan lain bagi namamu, sama halnya dengan pemarka persona lainnya. Letak penuangan perasaanku tak berada pada kosa kata, aku tahu itu terdengar seperti sebuah apologi. Kita pun kini berada dalam persentasi benci dan jengkel, dulu kau pernah bilang tinggal 2%, sekarang entahlah entah. 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...