Jumat, 12 Oktober 2012

Bisakah Kita Bersatu?

Langit parang tambung kembali menghitam dengan kepulan asap yang membumbung tinggi menyesakkan pandangan. Akupun kembali menyaksikan sebuah keboborokan bersikap para kaum yang notabene calon pendidik. Aku sebenarnya sudah jenuh dengan pemandangan seperti itu,karena ada pemandangan lain yang jauh lebih indah di kampus ini. Ada kekeluargaan yang terbangun di lembaga-lembaga kemahasiswaan, ada cinta kasih yang terbangun di ruang-ruang kelas, ada diskusi-diskusi kecil yang terbangun dengan teman sejawat, ada senyum dan canda tawa yang tercipta di setiap momen, namun semuanya hilang dan berganti dengan duka ketika dentungan tiang listrik pertanda perang saudara kembali bergeming.

Aku hanya mampu duduk dan menyaksikan kejadian tersebut tanpa mampu berbuat lebih banyak. Aku ingat bebarapa waktu yang lalu, beberapa tawuran sebelumnya aku akan ikut meramaikan pentas kebobrokan tersebut. Bersama membangun solidaritas naif dan lebih tepatnya sikap "Talekang", bersama saling melempar batu, kadang pula aku melempari saudaraku yang notabenenya adalah sahabat karib saya, teman makan, teman jalan, bahkan bantal pun kita bagi untuk tidur. Bodoh! Kenapa mesti kita membangun sekat dinatara kita, kenapa mesti ada kluster diantara kita? Kita kan berada dalam satu almamater? Terus apa yang ingin kita perjuangkan sebenarnya? Mau berdalih itu adalah "Siri"? Tidak itu bukan Siri tapi sebuah kebobrokan berpikir.

Lelah juga rasanya mengumpat dalam hati dan tulisan ini, namu akupun tak mampu berbuat apa-apa saat gedung-gedung perkuliahanku dibakar, motor-motor saudaraku dibakar, darah-darah suadaraku tertumpah dan nyawa-nyawa saudaraku dengan mudahnya dicabut. Kenapa kita tak bisa berdamaikah? apa msalahanya kah kalau kita duduk bersama, ngopi bareng, merokok bersama, dan saling bercerita tentang cinta, masa depan, balapan, bola atau apalah. Kan asyk, iya kan? Semoga saja bisa berdamai nantinya dan semoga tak ada lagi air mata yang tertumpah.

Maaf tulisannya tak seperti biasanya, maklum tulisan yang dibuat dengan suasana hati yang tidak tenang.

2 komentar:

mski rada beda, tapi tetep suka gaya tulisanmu kok. tenang aja. :)

Reply Comment
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...