Sumber |
Diammu kadang mempesona, namun kadang pula membuatku tak mampu menerjemahkan maumu. Kan semuanya tak perlu dijelaskan, "Katamu". Kau begitu keras untuk ingin dimengerti. Lalu kau terus berada dalam keterdiamanmu, tak mau mengerti akan batas persefsi yang aku punya, Tuhan pun tak ingin aku mengerti akan dirimu. Katamu itu tugas pertama ku untuk dapat kau terima.
Inginku selalu terbatas pada waktuku dan waktumu, ini bukan persoalan jarak dan waktu, tapi ini persoalan ingin atau tak ingin. Kan semuanya tak perlu dijelaskan "Katamu". Awalnya kita begitu mudah untuk bersua, menuai rasa lewat frase-frase yang kita susun, lewat tatap mata yang kadang harus tertunduk malu, dan lewat tingkah yang kadang harus palsu. Kini frase, tatap dan tingkah itu mulai harus kulupa dan mencari dirimu di sudut lain yang masih susah untuk kutrjemahkan.
Siluet tak pernah putih, karena jingga selalu menemaninya, aku tak faham dan tak bisa mahfum untuk itu. Kan semuanya tak perlu dijelaskan "Katamu". Aku dulu mengira dirimu adalah "Alif" yang hanya berdiri sendiri tanpa "Ba" ataupun "Ta", hingga aku "Sa" berani mentasdikkan diri untukmu. Kenapa mesti abjad lain harus ada sedang "Sa" telah cukup untukmu.
Hitam mampu menodai putih, putih pun mampu menodai hitam, kau adalah putih dan hitamku. Kan semuanya tak perlu dijelaskan "Katamu". Kesenanganku menjadi hitam telah kau rebut, dan menjadikanku putih. Sedang, saat aku telah nikmat untuk mencumbui putih kau berubah menjadi hitam. Aku kini berada pada pseoudo diri, menikmati fatamorgana keindahan.
Air tak pernah berubah dari kadarnya, dan itu inginku untukmu. Kan semuanya tak perlu dijelaskan "Kataku". Kita terlalu mudah untuk curiga, bertengkar, dan kemudian kembali ke pembaringan hanya untuk sekadar menikmati sakit. Ego kita berada di atas segalanya, dan kutahu itu bukan "Kau", dan aku yakin kau tahu bahwa itu bukan juga "Aku". Kita terlalu lama dalam keberpura-puraan. Hanyasatu inginku "Kembalilah seperti yang dulu.
Nb. Catatan tak jelas untuk objek imajinatif yang hidup dalam labirin bersiklus.
19 komentar:
mantap gan...
Reply Commentsometime people get quite all of sudden. thats when a million things going through her/his mind...# just saying
Reply Commentbahasanya keren ..
Reply Commentgue pengen bikin tulisan beginian gak pernah bisa bang .. garing jadinya :D
salut deh ..
manta uy..
Reply Commentsampai huruf hijayah juga ada, meskipun gue ga begitu ngerti gramatikannya :D
cuma bisa diem doang mah gue kalo baca yang beginian ._.
Reply CommentMantebb . Thanks info nya gan :)
Reply CommentSemoga adminnya mampir balik di blog saya dan ninggalin komentar nya ^^
Sekalian Tukeran link . kalau belum follow di follow yaa nanti saya folback :)
http://share4rt.blogspot.com/
Ini seperti puisi. Tapi dalam bentuk kalimat hehe ... :D
Reply Commentsalam gyerz
keren bangeet... diksinya bagus, maknanya dalam kan (?)
Reply Commentsalam kenal ya, aku jadi member ke 106, kalo bekenan follow balik ya
Top komentatornya rata2 dari keluarga blogger energy semua :)
Reply Commentkeren tulisannya :) sedang mencoba untuk buat tulisan kaya gini juga :D tp baru jadi setengah -__-
Hmm...Hiks..Hiks
Reply Comment@Mas Say Laros: Teima kasih sob
Reply Comment@Edotz Herjunot: semua orang punya ciri penulisan bang, aku suka gaya nulis seperti ini. Pastinya sobatt juga gaya nulis ynag berbeda.
Reply Comment@Bayu Putra Abuna:Hehehe,,,, ada sebenarnya nama yang terselip dalam tulisan tersebut, dan sengaja saya sembunyikan agar tetap menjadi rahasia. Hehehe
Reply Comment@Ditsakus Paleojavanicus: Kok bisa ditz? Lagi galau yah ditz?
Reply Comment@Rayen: Ini saya namakan esay puisi sob, puisi yang tak terlalu padat pemaknaan di setiap diksinya.
Reply Comment@Rayen: Ini saya namakan esay puisi sob, puisi yang tak terlalu padat pemaknaan di setiap diksinya.
Reply Comment@sabda awal: Hanya belajar nulis sob
Reply Comment@Bocah Saico: Tetap nulis sob, gak perlu peduli bagus atau tidaknya itu tulisan.
Reply Commentwah gue bener2 speechless bang, kata2 lu indah banget :)
Reply CommentPosting Komentar