Senin, 15 Oktober 2012

Tentang Penalaran I

Hay sahabat blogger, sudah lama aku gak posting yah. Maklum, aku punya banyak kesibukan akhir-akhir ini. Mulai dari aktivitas akademik, organisasi, keluarga, jalan sama sahabat-sahabat dan lain sebagainya. Hmmm,,, kali ini aku ingin bercerita tentang lembagaku yang tinggal menghitung hari aku akan lengser dari jabatan Ketua Umum di lembaga tersebut. Aku akan bercerita tentang awal aku masuk dalam lembaga tersebut, dalam hal ini Lembaga Penelitian Mahasiswa Penalaran Universitas Negeri Makassar, hingga akhirnya saat ini aku telah siap untuk melepas jabatan tertinggi dalam lembaga tersebut.

Aku mulai dari awalnya aku mengenal LPM Penalaran UNM. Pertama kali aku menginjakkan kaki di dunia kampus, aku sudah mulai ikut terlibat dalam kegiatan lembaga kemahasiswaan. Saat itu aku bergabung dalam organisasi daerah yaitu Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Pangkajene dan Kepulauan, beberapa pemimpin-pemimpin lembaga di lembaga tersebut sering kali menyebut LPM Penalaran UNM. Yah ternyata mereka tidak hanya memiliki satu lembaga tetapi juga berlembaga di luar. Mereka pun merekomendasikan saya untuk ikut bergabung di LPM Penalaran UNM. Tapi tahun pertama aku tak bisa ikut perekrutan anggota barunya karena keterbatasan informasi pada saat itu dan juga kesibukan saya waktu itu yang telah bergelut dan menjadi anggota di tiga organisasi berbeda.

Setahun pun berlalu dengan begitu cepat, aku masih ingat jelas waktu itu ketika aku duduk berbincang dengan mahasiswa baru angkatan 2009. Tiba-tiba salah seorang senior yang telah kuanggap sebagai model atau orang yang saya kagumi dalam hal retorika dan keilmuannya (Kanda Arham Rahman) muncul dan menyampaikan informasi yang sangat singkat. Berikut ujaran yang sempat aku ingat "Tabe dek, Kani dari LPM Penalaran UNM akan membuka perkrutan anggota baru, jadi yang berminat silahkan mendaftar secepatnya". kata-kata itu sangat simpel, tapi karena yang mengucapkan kalimat ajakan tersebut adalah orang yang saya kagumi, maka saya berpikir "Orang yang sehebat Kak Arham bergabung dalam lembaga tersebut, pasti orang-orang di dalam lembaga tersebut juga adalah orang yang hebat-hebat". Aku lansung tergugah untuk ikut mendaftar, padahal saat itu akan telah menjadi pengurus di tiga organisasi berbeda.

Sampai di asrama aku menanyakan kepada teman-teman serta seniorku dimana aku bisa mengambil formulir pendaftarannya. Kebetulan saat itu ada teman yang ingin mengambilkan formulir pendaftaran untuk aku. Aku bersyukur saja waktu itu, karena tak perlu lagi mencari sekretariat pandaftaran. Aku isi formulir tersebut dengan segera, ambil foto close up dengan rambut yang kuusahakan serapi mungkin dan untuk pertama kalinya pula aku memakai kemeja lengan panjang saat itu.semua kelengkapan berkas sudah selesai. Aku pun mengumpul formulir tersebut secepatnya. 

Sampai di posko pendaftaran, paitia bertanya "Cari siapa kak?". Aku sebenarnya kaget, kok aku dipanggil kakak? yah mungkin saja karena waktu itu aku masih gondrong. "Iye, mauka kasih kembali formulir". Aku bergegas pulang, meski sempat kudengar para panitia sempat berbincang tentang aku. 

Singkat cerita semua tahapan ku lalui dengan semangat, meski harus mengorbankan beberapa rapat di organisasiku yang lain.  Awal tahun 2010 pengumuman kelulusan peserta PMP OAB XIII sudah keluar dan alhamdulillah aku dinyatakan lulus dan akupun segera registrasi ulang. Hal yang paling aku salut terhadap lembaga ini adalah pelayanan dan profesionalisme kerja.Aku sangat kagum dengan para panitia pengarah. disini ternyata aku tidak hanya menemukan satu "Arham" tetapi banyak "Arham-arham yang lain". Ada beberapa kejadian di Technical Meeting (TM) I yang akan kuingat terus, di TM  itulah aku bertemu dengan sahabatku saat ini Dedi Hidayat yang satu hari sebelumnya adalah musuhku dalam tawuran. Maklum satu hari sebelum TM I ada tawuran mahasiswa antara FT dan FBS sedang aku dan Dedi ikut dalam tawuran tersebut. Aku memperkenalkan diri serta asal fakultas dan diapun begitu, tak ada perbincangan panjang. Aku sangat ingat waktu itu dia pake slayer batik khas teknik dan aku memakai jaket dengan pembungkus kepala untuk menutupi rambutku yang lumayan panjang saat itu. 
Suasana TM I

Sebuah kejadian lucu pun sempat terjadi saat pembacaan tata tertib TM II yaitu saat aturan tidak boleh merokok dalam lokasi PPTD, sontak saja aku tidak terima. Tapi aku takut untuk menyampaikan hal tersebut, takut aku digugurkan. Malah kemudian timbul saat Paper bertanya siapa yang merokok di sini? pastinya aku tak mau angkat tangan. Tapi, karena saya merokok bersama kak Arham yang notabenenya adalah salah satu Panitia pengarah dalam PMP OAB tersebut jadi tentunya ia tahu tentang hal tersebut. Dengan nada bercanda kak Arham menunjukiku dan mengatakan "Kenapa tidak angkat tanganko kau wahyu, biar merk rokokmu itu kutahu tong?". Aku akhirnya angkat tangan sendiri. Hehehe

Ntar kulanjut ceritanya yah....!!!!!

2 komentar:

untung pnitianya juga ngrokok, coba kalo tidak, uda ditendang tuh! hehehe

Reply Comment

wah hebat ya, aktif bener di organisasi, malahan aku ngga ikut apapun, secara kuliah cuma 1 tahun

Reply Comment
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...