![]() |
Sumber Gambar |
“Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.” - Arai”
Andrea Hirata mencoba menggambarkan kekuatan mimpi dan optimisme lewat tulisan dan filmnya. Hal tersebut sangat menggugah bagiku, tapi aku masih ingat sebuah kalimat bahwa "Memancing jauh lebih berkesan daripada mendengar cerita tentang memancing". Aku mencoba meyakini mimpi-mimpiku sejalan dengan pengalaman empiris yang saya lalui dan pengalaman hidup "para sang pemimpi" di sekelilingku. Aku sangat ingat akan seorang sahabat sebut saja namanya +1, ia sangat suka memakai identitas tersebut. Entah karena apa, tetapi saya yakin itu adalah sebuah simbol positif dalam membangun kepercayaan diri dan menebar rasa optimis bagi sahabat-sahabatnya. Aku ingat kala pertama melihat hasil tulisan pertamanya, aku dapat mengatakan bahwa tulisan tersebut sangat jauh dari tulisan seorang mahasiswa.
Aku saat itu dapat berpikir seperti itu karena aku merasa bahwa saya dapat menulis lebih baik dari itu. Aku sadar sekarang bahwa ternyata itu bukanlah rasa percaya diri atau optimisme melainkan sebuah keangkuhan. Saya kembali bercerita tentangnya, ia tak berhenti di situ. +1 belajar akan banyak hal, mulai mencoba hal-hal yang orang lain jarang pikirkan seperti mengirim tulisan di koran, menulis di blog, mengirim puisi di sayembara penulisan dan lain sebagainya. Saya harus akui bahwa aku belajar menulis di blog karena +1, seorang sahabat yang sebenarnya "adik" bagi saya.
Sesuai Quote Arai diatas akhirnya Tuhan memeluk mimpi-mimpinya, meskipun aku hanya berpersefsi tentang mimpinya. Meskipun ia pernah berada pada titik nadir (hanya persefsiku) dalam perjalanan hidupnya dan sempat vakun dalam dunia literasinya, akhirnya ia pun mampu bangkit kembali dan berkarya jauh lebih baik dari sebelumnya. "Dek, sungguh ini bukanlah batu sandungan bagimu untuk berkarya tetapi sebuah garis pembatas dan sekaligus batu loncatan untuk memeluk mimpimu" kata yang ingin kuucap padanya saat itu. Semoga ia mendengar kata yang tak sempat terlisankan itu.
Aku Bermimpi karena Aku Percaya Tuhan (Mr. F)
Seorang yang berjalan tanpa mimpi bagai seorang paeaut yang berjalan tanpa kompas dan rasi bintang. Mimpi adalah blueprint yang menggambarkan sistematika penggapaian asa. Satu sisi yang saya senangi dari +1 adalah rasa optimisme dan mimpi yang ia bawa tak hanya ia nikmati sendiri. Ia seolah menerapkan kalimat genggamlah tangan sahabatmu ketika ia mencoba bangkit.
Virus-viris mimpi dan rasa optimisme senantiasa menghias setiap tulisan-tulisannya dan semoga virus tersebut dapat menjadi wabah bagi seluruh yang kenal dan pernah kenal dengannya. Aku mulai belajar menulis di blogpun karena terinspirasi dengan tulisan-tulisannya di blognya. Terus tebarkan virus optimisme mu dek!
Thanks God
Aku memiliki banyak sahabat yang punya mimpi besar dan merintis jalan menuju mimpi itu. Aku bahagia dapat bertemu dengan orang-orang seperti +1, Penyuka Bintang, Penemu Kata, Penanda Diam, dan sahabatku yang lain . Akhirnya kau hanya mampu berkata "Syukur aku berada di tengah-tengah sang pemimpi dan pewujud mimpi", aku banyak belajar akan pentingnya rasa optimisme dan tentunya disertai dengan usaha dan doa dari mereka.
9 komentar:
bener bang, jangan lelah untuk bermimpi, karena dari mimpilah kehidupan baru dimulai :)
Reply CommentNice post
Bermimpilah yang jauh, lalu larilah. Tangkap mereka - gue. hehehe
Reply CommentOptimisme akan membangun rasa percaya diri, dan percaya diri selalu berhubungan dengan keangkuhan. Oleh beberapa orang, angkuh dan percaya diri sulit dibedakan. Dan aku tidak mempermasalahkan itu. Selama kau mendapatkan hal baik darinya dan tidak melampau batasannya, ia tetaplah positif. Selamat menulis, Wahyu.
Reply Comment@Bayu Putra Abuna: Iya mimpi adalah langkah awal untuk merintis asa
Reply CommentTerus berkarya.., bersyukur kita telah miliki optimis.
Reply CommentKarena kita optimis, maka kita selalu bisa!
semakin keren blognya...
Reply Comment@Dwi Kresnoadii: Bermimpilah sampai menmbuus batas indera namun tetap pijakkan kakimu di tanah. :)
Reply CommentThanks Sob dah berkunjung
@David: Hal yang sulit untuk dipisahkan, namun semoga selalu ada garis pembeda diantaranya yang dapat kita membedakan nuansa tersebut. :)
Reply CommentThanks Sob, dah berkunjung
@ 1: Salam optimism dan gelorakan semangat literasi. thanks yah sob dah berkunjung dan maaf sudah jadi objek tulisanku. hehehe
Reply CommentPosting Komentar