Rabu, 05 September 2012

Api dan Hangatnya

Sumber
Hay Bintang, lama tak bercerita padamu. Rasanya aku rindu dengan manjamu, celotehmu, senyummu, dan semua tentangmu. Hari ini aku ingin bercerita padamu tentang Api. Yah api! Tak usahlah kau bertanya tentang siapa api, mengapa harus api dan ada apa dengan api? Api itu adalah temanku, sahabatku, atau mungkinn kekasihku. Aku pernah bercerita panjang dengannya hingga ujungnya  ia pun mengoceh panjang lebar hingga lewat tengah malam. Tiap kali ia berceloteh aku seakan ingin mendengarnya lebih lama dan lebih lama lagi. Ini mungkin terdengar aneh, mengapa aku senang dengar ia mengoceh.

Kadang, ketika ia tak berbinar aku menuangkan secarik kertas dengan gambar wajahku yang seakan mengejek dirinya :P. Yah, aku sengaja akan hal itu. Aku kadang rindu dengan hangatnya atau bahkan panasnya. Kadang ia pun mampu memberikan hangatnya padaku, walau kutahu saat itu ia tak cukup panas untuk menhangatkan dirinya. Aku senang telah mampu memegang panasnya dan menyimpannya dalam hati, kadang panas itu saya jadikan penyulut kadang aku beku dalam kekosongan dan kehampaan.

Api pernah berkata padaku kalau ia punya mimpi untuk membangun rumah mungil dari kayu dan ia akan memberikan hangatnya untuk keluarga kecil kami nantinya. Ia tak ingin rumah yang besar, karena katanya ia takut kalau hangatnya tak mampu menghangatkan aku dan anak-anak kami kelak. Aku pun pernah berpikir akan hal itu, kami pun tak mau membuat rumah yang sangat tinggi, cukuplah dua lantai. Lantai pertama adalah tempat kami akan saling berbagi hangat dan lantai ke dua kami akan buat balkon  tempat kami bertanam rumput layaknya taman mungil serta melihat bintang di sana. 

Hari itu mungkin kami akan seperti Raggiana Bird of Paradise dalam kehangatan pohon Boab Prison. Kami akan berlindung dan saling berbagi sayang dalam peluknya dan di pucuknya kami akan saling berbagi mimpi dan harapan. Hari itu mungkin kau tak akan mengoceh lagi tentang jadwal makanku, sakitku, cuekku dan mungkin pula kekakuanku. Sebab, aku tahu bahwa engkau nantinya mampu melebur semuanya itu dariku. Sebab kau api yang hangat dan akan tetap memberi hangat untukku. 

Tetaplah pada dirimu, tetaplah menjadi api yang manja, api yang cerewet dan api yang hangat.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...