Senin, 21 Mei 2012

Lebih dari Sekadar Penghias Malam

Apa yang terpikir di benakmu ketika melihat kerlipan bintang? Indah, menyenangkan, damai, tenang, cantik atau apa? Ada hal yang berbeda yang sebenarnya tersimpan oleh bintang, sebuah rahasia yang hanya dapat dirasakan oleh orang yang menyenangi bintang. Kerlipan cahayanya bukan hanya sekadar menyinari, bukan hanya penunjukkan eksistensi diri bahwa ia ada, bukan pula sekadar pertunjukkan keindahan yang membentuk asterima tak terduga. Ia lebih dari itu, coba keluar di malam yang kelam dan sunyi maka kau akan melihat sisi lain dari bintang itu. Sebuah rasi akan tercipta, sebuah asterima akan terbentuk yang mungkin Einstein sekalipun belum pernah menemukannya. Kau akan mampu menggambar dan mensketsa sesukamu di langit dengan bintang. Kau akan mampu menemukan siluet wajah yang kau rindukan di langit dengan bintang.
Cirius Sumber: Google

Saat kau merindukan seseorang, saat kau berada pada tingkat aphelion rasa, saat kau berada pada titik nadir kejenuhan cobalah kau tuangkan perasaanmu dengan melihat bintang. Coba gambar keresahanmu, kesedihanmu dan kerinduanmu dengan media bintang. Karena Tuhan tak menciptakan bintang hanya sebagai penghias malam. Imajinasi, inovasi, dan kreativitas akan terlahir dengan perasaan tenang, sama halnya dengan tenangnya Matahari tuk mengikat objek di tata surya nya. Aku pernah bahkan sering menumpahkan segala resahku di laut, berteriak, melempar kerikil dan seolah merasa bahwa keresahan itu telah saya buang ke palung terdalam di samudera. Aku tak menyalahkan itu, aku menyukainya di pagi atau sore hari, tapi ketika malam hadir dan saat itu kerinduan memuncak aku akan lebih memilih manggambar wajahmu di langit. Membentuk sebuah asterima yang hanya aku yang dapat mengetahuinya, aku akan sampaikan dan tunjukkan asterima itu saat waktunya tiba.

Aku suka kau menyukai bintang, membuatku menyukai bintang dan menyukai catatanku tentang bintang. Kau adalah bintang yang diciptakan Tuhan yang tak hanya memberikan keindahan, memberikan rasa damai, dan memberikan cahaya penerang hati. Kau tak hanya bersinar, menyinari, dan meberi sinar tetapi kau membuat aku bersinar, kembali ke orbitku dan mengerti akan arti yang belum sempat kumaknai sebelumnya.

Aku mengucapkan kata maaf bukan karena aku merasa salah telah menyukai bintang, tapi aku mengucapkan kata maaf agar aku merasa pantas tuk menyukai bintang. Kau adalah bintang di langit dan saya yakin saya adalah mutiara di dasar laut. Mutiara adalah bintang bumi dan saya menyukai itu dan kan kusematkan di jari manismu bintang bumi tersebut kala tudung itu telah terbuka oleh kedewasaan waktu. 

Kau tahu tidak kenapa Cirius terlihat sangat terang? ia tak sendiri. Cirius adalah bintang kembar yang menyatu menjadi satu. Ia tak hanya bercahaya, memberi cahaya, tetapi juga mengkobinasikan cahaya. Cirius nampak indah karena mereka bersama. Aku tak menginginkan kau menjadi Cirius, karena kau lebih dari itu. Kau adalah kau dan aku tak mampu mengibaratkan kau dengan objek di luar dirimu, karena apa yang ada dalam dirimu tak dapat terwakili oleh apapun. Aku hanya menyebutmu Andromeda hanya sebatas menyembunyikan jati dirimu, sebelum engkau tahu siapa sebenarnya yang kumaksud, walau kau telah tahu sebenarnya. Aku akan memanggilmu *** dalam cerita-cerita selanjutnya saat kedewasaan waktu itu telah tiba.

Cerita tantang rasa dan balasan dari sms mu tadi pagi, jujur aku mau katkan "Kau adalah kau dan aku tak mampu mengibaratkan kau dengan objek di luar dirimu, karena apa yang ada dalam dirimu tak dapat terwakili oleh apapun"

2 komentar:

baru tau kalo sirius itu ternyata bintang kembar .__.v

Reply Comment

Hehehe,,, iya. Jadi Cirius itu ada dua Cirius A dan Cirius B. Itu sih awalnya lahir dari praduga, tapi akhirnya dapat dibuktikan setelah ratusan tahun. Hanya saja cahayanya berbeda, Cirius yang satu lebih terang dari Cirius yang ke dua.

Reply Comment
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...