Sabtu, 23 Juni 2012

Terima Kasih II


Tak ada kalimat pengantar dalam tulisanku hari ini, aku hanya ingin bercerita tentang kebaikan seorang sales padaku. Sales yang tak telah menolongku dari rasa khawatir dan sales yang tak sempat kutanyakan namanya. Sore itu Rabu 20 Juli 2012, sekitar pukul 16.00 aku masioh sibuk mengutak atik motorku yang entah kenapa tidak mau hidup. Setelah menyerah aku putuskan untuk membawanya ke Bengkel. Setelah dilakukan check up ala montir, akhirnya lahirlah sebuah konklusi. Motor saya didiagnosa bermasalah pada karburatornya, sehingga saya putuskan untuk melakukan service ringan. Proses pembersihan karburator berjalan cukup lama, tapi saya isi waktu menunggu tersebut dengan berbincang dengan salah satu pengurus lembaga yang kebetulan bermasalah juga dengan motornya.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya motor saya selesai dikerjakan saat adzan magrib berkumandang di mesjid dekat bengkel tersebut. Secara kasat mata sih, hasilnya lumayan memuaskan. Aku pun bergegas pulang setelah mengisi kampung tengah di salah satu warung favorit saya. Sudah mau bergegas menuju kampung halaman sekitar pukul 19.00, aku tiba-tiba diingatkan akan salah satu tugasku yang belum saya selesaikan sebagai  ketua di salah satu UKM di kampus saya. Akhirnya saya megundur jam kepulangan saya hingga sekitar pukul 20.15.

Setelah semua tugas telah saya selesaikan dan amanah telah saya amanahkan ke salah satu pengurus dalam lembaga kami, aku segera bergegas. Aku memacu motor kesayanganku malam itu dengan sedikit ngebut, yah aku terkadang harus zig-zag demi mengejar waktu. Tiba-tiba suara motorku berubah menjadi sedikit aneh, aku segera menepi. Tak beberapa lama motorku tak dapat menyala lagi, setelah aku cek ternyata montir di bengkel tadi lupa memasang selang oli samping yang terhubung ke  karburator. Hal tersebut memang terlihat sepele, namun efeknya sangat luar biasa. Mesin motorku tak bisa bekerja, aku mau buka tapi aku punya perkakas malam itu.

Aku mulai bingung tapi selalu kuimbangi dengan mencoba menenangkan diri dengan berpikir aku punya banyak teman kok. Tak lama berada dalam rasa bingung tiba-tiba seorang laki-laki yang seumuran dengan saya menyapaku seraya menyungginkan sebuah senyum penuh ikhlas. Ia menanyakan kenapa saya hanya mendorong motorku, aku ceitakan masalah yang terjadi dengan motor saya. Akhirnya ia menawarkan pertolongan untuk menemaniku mencari bengkel. Sesuatu yang sangat tak kusangka, ia dengan senyum ramahnya mendorong motor saya  dengan kakinya seraya mengendarai motor mionya. Aku kadang merasa tak enak hati karena sudah sekitar 2 Km kami berkeliling tapi tak jua menemukan bengkel. Aku memutuskan untuk singgah di salah satu tempat  tambal ban, yah hanya sekadar menghilangkan rasa tak enakku pada orang itu. Aku mengucapkan kata terima kasih untuk dia dan dia pun berlalu dengan sebuah senyuman.

Aku telah menduga tak mungkin orang di tempat tersebut dapat memperbaiki motorku. Aku malam itu mau menghubungi temanku untuk menjemputku, tapi tiba-tiba orang yang telah menolongku tadi kembali seraya menawarkan pertolongannya kembali. Katanya ia menemukan bengkel yang masih buka. Aku pun mengikuti arahannya dan betul saja ada salah satu bengkel yang masih buka. Setelah sampai di bengkel tersebut ia pun minta pamit karena ada urusan yang ia harus kerja. Aku tak dapat memberi apa-apa padanya malam itu, hanya ucapan terima kasih yang dapat aku berikan. Sebuah kesalahanku yaitu lupa menanyakan nama dan alamatnya supaya aku dapat membalas kebaikannya. Terima kasih saudara, semoga jika aku tak dapat membalas kebaikanmu semoga tuhan memberikan balasan yang setimpal atas keikhlasanmu dalam menolongku malam itu. semoga kita dapat bertemu di lain kesempatan. Amin

"Tulisan ini saya tulis agar pertolonganmu malam itu tak mudah untuk kulupakan saudara, semoga aku dapat bertemu denganmu lagi"

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...