Kamis, 14 Juni 2012

Laskar Heroik

Sinar mentari masih terasa hangat pagi itu sedang para laskar-laskar heroik telah terbangun dari mimpinya dan mencoba mewujudkan mimpi itu. Rimbunan dedaunan di Gasebo Kampus Gunung Sari pagi itu merupakan Check Point para laskar heroik, berkumpul, membagi tugas, wilayah kekuasaan, dan strategi pemasaran layaknya membahas strategi perang. Tak seperti kisah-kisah heroik para pembuat film anak-anak di waktu aku kecil, ini adalah sebuah kisah nyata. Senjatanyapun bukan senjata yang dapat menyaka-nyala dan dapat meruntuhkan robot super canggih, senjatanya hanya dengan senyum dan rasa percaya diri yang membuncah dan pastinya tak lupa coklat dengan ikon "^-^" yang merupakan bahan jualan para laskar heroik pagi itu.

Setelah mengatur strategi perang waktu yang ditunggu pun telah tiba, para mutan yang mungkin tak layak kami sebut mutan keluar dari sarang mereka setelah bertempur dengan ujian angka-angka dan alfabet ala SNMPTN.  Senjata laskar heroik pun keluar, diawali dengan perkenalan seadanya membuat para mutan merasa nyaman dan terhipnotis dengan senyum dan rayuan ala laskar heroik "lima ribu ji dek, enak sekali coklatnya, kami doakan deh semoga lulus SNMPTN" kalimat itu sering terlontar sebagai senjata pamungkas. Reaksi, respon dan ekspresi berbeda pun bermunculan, ada membalas dengan senyuman manis, senyuman nyinyir, bahkan ekspresi ketakutan pun kadang terlihat. Tersebutlah Arief Pratama yang menjadi Rangers Merah hari itu, gombalan dan senyum renyahnya terbukti mampu meruntuhkan benteng keangkuhan dan ketakutan para mutan. Rahmat Hasan yang menjadi komando dari para laskar heroik itu pun tak kalah hebatnya, dengan wajah lugu ia mampu membuat salah satu Camaba memberikan dengan cuma-cuma uangnya, "dia kira aku pemalak kayaknya" pikir Rahmat dalam hati (kayak para normal saja saya yah). Tak ketinggalan pula Mudrikah yang sudah bintang lima yang punya self efikasi luar biasa tinggi, dengan senjata tersebut bahkan orang yang sedang asyk mengobrol pun akan luluh (apalagi kalau pasangan yang sedang pacaran). 

Tak akan ada senjata tanpa ada yang membuat senjata tersebut, kreator senjata para laskar heroik bahkan jauh lebih hebat dialah "Dya Puspita Sari" tak hanya membuat senjata ia pun turut menggunakan senjata tersebut meskipun kadang dengan wajah putihnya yang memerah karena menahan mental dan urat malu yang kadang harus terpotong. "Great" mungkin kata itu yang pantas untuk sosoknya. tak hanya sosok Dya, sosok Yusri pun tak kalah hebatnya, dengan segudang kemampuan ia mampu meberikan semangat kepada para laskar heroik pagi itu.snyum renyah pun menghiasi bibir Nurhusna pagi itu, menemani para laskar heroik lainnya dalam menyelesaikan misi pagi itu.

Sebuah tim tak akan utuh tanpa ada pembangkit semangat dan para pemberi motivasi, tersebutlah Khaerunnisa, St. Sarah Jacob, dan Nuraeni yang mendapat tugas tersebut, tugas yang sebenarnya tak perlu ada pembagian secara formal tetapi hanya berjalan secara alami. Sama halnya dengan teori kebutuhan, bahwa manusia butuh perhatian sama halnya dengan laskar heroik XV pasti butuh perhatian dari laskar heroik sebelumnya dan mereka hadir untuk itu. "Kalian hebat saudara"

"Kemarin kalian adalah sosok heroik, aku yakin hari ini pun begitu", setidaknya kalimat itu yang tertulis di akun salah satu jejaring sosial teranyar dekade ini. Hari kedua di Gasebo Gunung Sari, laskar heroik merubah formasi senjatapun bertambah dengan gantungan HP. Pagi itu laskar heroik bersama pasukan baru, mereka adalah Rahma Amma, Dumera Avlah Hanako, Waddah, Nurul Nisa Muhammad, Tolleng, Icha, Dian Din Astuti Mulia, Ryo de Lucas, Reski Auliah Syaf, Tuti Angel Daniel dan sampai ketua bidang pun harus turun tangan dialah Amiruddin, sosok yang selalu mendampingi laskar heroik XV dan tak lupa komandan mereka Rahmat Hasan yang tak pernah lepas untuk mengontrol pasukannya. Sama seperti hari sebelumnya, tapi kali ini aku tak akan banyak bercerita lewat kata karena aku akan bercerita dengan gambar.






Tak hanya sampai siang, malam pun kembali dilanjut, tapi kali ini lenih berbeda laskar heroik melancarkan misinya di Anjungan Pantai Losari. Misi kali ini diikuti oleh Nisa temannya Waddah yang ikut membantu kami menyelesaikan misi "Thanks Saudara", Karim, Mushdiqah, Dumera Avlah Hanako, Amiruddin, Misnariah Idrus, Waddah, Rahmat Hasan dan Orang Tua Kami "Kanda Rahmat Fajar Asis". Kali ini, mereka sukses besar melaksanakan misi, pukul 20.13 misi selesai dan itu hanya membutuhkan waktu satu jam lebih. "Amasing and Excellent"  kata itu yang ingin kuungkapkan pada kalian hari ini.

_Terima kasih telah memberi warna dan telah memberi harapan dan ekspektasi tinggi terhadap kalian saudara_

4 komentar:

hahaha... tdak sebut bintangjie org kakak..

Reply Comment

Hmmm,,, lain porsinya itu adek. Bintang itu meski tak ditulis tapi tetap di hati. hehehe

Reply Comment

eyya... malam itu sya tidak terlalu ikut andil brsama teman yang lain, sya lebih memlih menepi ditepi losari,heeemm menghirup udara segar dan menghilangkan bad mood. maaf.
but so amazing laskar nalar ^^

Reply Comment

hehehehe,,,, El, tak masalah! Bersama adalah hal terpenting dibalik semuanya!

Reply Comment
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...